#12 "Biarkan Tawa Ria Membimbingmu"

"Apabila kamu hendak membeli buah delima, Carilah yang sudah pecah kulitnya seperti sedang tertawa, sehingga kamu dapat mengetahui baik tidaknya benih yang terdapat di dalamnya.

Dengarkan gelak tawa-ria Yang menyingkapkan isi ruang dalam batin, yang membuka selubung penutup peti jenasah sehingga engkau dapat melihat mutiara yang tersembunyi di dalamnya.

Ada juga bentuk tawa ria lain, tawa duka yang mirip seperti anemone merah, yang menyingkapkan kegelapan nan pekat di dalamnya. 

Tawa-ria buah delima sungguh terberkati,
Bagai sedang ditemani orang-orang suci.

Bahkan walaupun engkau hanyalah batu cadas biasa, Namun ketika engkau bergabung dengan mereka, Engkau pun akan berubah menjadi batu mulia.

Peliharalah cinta tawa-ria suci dalam dirimu. Jangan mengunjungi tetangga-tetangga yang selalu muram. Biarkan tawa membimbingmu kepada orang-orang suci.

Seluruh keinginan ragawi mengiringimu masuk ke dalam gua kegelapan yang lembab. Makan dan minumlah dari percakapan pencinta dan carilah pertumbuhan spiritual dari seseorang yang telah berjalan jauh mendahuluimu.

Dulu pernah ada satu Kitab Kristiani yang mengisahkan Nabi Muhammad, keberanian dan puasa-Nya.

Setiap kali kelompok Kristiani mempelajari kitab ini, Mereka merunduk dan menciumnya. Tanpa sadar, mereka sedang mencari perlindungan di balik cahaya terang itu, dan kekuatannya menolong dan melindungi mereka."


(Masnawi, I, 718-733)



Posting Komentar

0 Komentar